DAIRI, dailyutama.id – Bupati Dairi Vickner Sinaga didampingi wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala temui massa aksi yang melakukan orasi di depan kantor bupati Dairi pada Kamis 18 September 2025.
Dihadapan Bupati Dairi, perwakilan massa menceritakan kondisi desa parbuluan VI saat ini yang mengalami kesulitan air bersih karena mengalami kekeringan.
Ditambah, penyebabnya adalah akibat hutan yang saat ini semakin luas dirambah.
Massa meminta bupati Dairi mengambil sikap atas keberadaan PT gruti di Kabupaten Dairi yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Massa juga berharap Bupati Dairi membantu warga yang saat ini dipanggil oleh pihak kepolisian, memohon perlindungan pemerintah untuk bantuan hukum.
Pada kesempatan itu, Bupati Dairi menegaskan dan meminta tidak ada lagi penebangan kayu untuk saat ini dan kedepannya.
Bahkan Bupati Dairi mengatakan iya memiliki program 1 juta pohon. Maka dipastikan ia sependapat dengan warga untuk melakukan penghijauan kembali di tempat – tempat yang mengalami kerusakan hutan.
“Saya meminta agar mulai sekarang tidak ada satu pohon pun yang di tebang. Justru program saya 1 juta pohon. Sudah 40 ribu pohon kita tanam dan akan terus berlanjut”, ungkapnya.
Iya juga sepakat atas permintaan masyarakat untuk melakukan penghijauan di daerah yang sudah mengalami kerusakan hutan di Parbuluan.
“Mari sama – sama kita hijaukan kembali hutan kita seperti dulu kala”, jelasnya.
Saat melakukan aksi didepan kantor Bupati Dairi, beberapa anggota DPRD ikut mendampingi masyarakat.
Namun massa aksi kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Ketua DPRD Sabam Sibarani dan Wakil Ketua DPRD Wanseptember Situmorang.
Aksi berjalan dengan pengawalan pihak kepolisian Polres Dairi dan Satpol PP.
Reporter: Iwan
Editor: Raden